Senin, 08 Desember 2008

Kenapa aku bangga jadi pengikut Buddha

Kenapa Saya Bangga Menjadi Seorang Buddhist

1.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, mengadakan perang, menyerbu suatu negara,
walaupun dengan tujuan menyebarkan agama kami, dan tidak pernah
mendukung perbuatan seperti itu. Kami cinta damai.
2.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, berperang antar sesama yang berbeda aliran,
tidak pernah menekan sekte – sekte yang berbeda, tidak pernah
melakukan penindasan, penjarahan, pembunuhan kepada aliran lain.
3.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, menghancurkan agama lain, membunuh pengikut
agama lain, membakar dan menghancurkan tempat – tempat ibadah agama
lain, membakar universitas dan perpustakaan, membantai pemuka agama
lain, dan membakar kitab suci agama lain.
4.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, memaksa, menakut-nakuti, mengiming-imingi, atau
menekan dengan berbagai cara pengikut agama lain supaya memeluk
keyakinan kami.
5.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan, mengutuk
dan memenjarakan ilmuwan, atau menetapkan sebuah teori ilmu
pengetahuan sebagai sebuah `dogma' yang tidak dapat dikritik.
6.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, membakar seorang wanita yang dituduh penyihir,
membunuh orang yang diduga penyihir
7.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, melakukan pembunuhan, mengizinkan pembunuhan,
pencurian, penjarahan, dan kekerasan
8.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, mendiskriminasikan perempuan, menganjurkan
poligami, dan mengatur cara berpakaian seseorang.
9.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, menganjurkan menyelesaikan masalah dengan BOM,
menyetujui penggunaan bom bunuh diri, ataupun kegiatan teroris lainnya.
10.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, menjelek-jelekkan agama lain dengan sengaja,
dengan tujuan memperoleh pengikut.
11.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, membunuh orang yang menghina agama Buddha dan
Guru Buddha. (Kami percaya hukum karma akan berlaku pada orang itu).
Tidak pernah juga mengeluarkan `perintah/fatwa mati'.
12.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
kami harus mati-matian membela figur pribadi Guru Buddha. Karena
Beliau adalah teladan yang sempurna, hampir tidak ada yang harus dibela.
13.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, menyalahgunakan politik untuk memperbesar
pengaruh agama kami.
14.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, mengobral pertunjukan kesaktian, keajaiban dan
kegaiban dengan tujuan mencari pengikut, karena hal itu dilarang keras
oleh Guru Buddha. Kami tidak tertarik untuk menarik pengikut bodoh
yang percaya buta karena melihat sulap.
15.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, membunuh makhluk hidup apapun juga, entah
sebagai kurban atau persembahan, atau untuk alasan egois lainnya.
16.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, memandang rendah sesama manusia, atas dasar
kasta, gender, ras, kelahiran, status sosial, harta, dll.
17.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, mengijinkan perbudakan sesama manusia.
18.Kami pengikut Buddha tidak pernah menentang nilai - nilai
demokrasi. Sebaliknya, kami mendukung demokrasi. Termasuk Hak Asasi
Manusia dan kebebasan beragama.
19.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, `menerbitkan tiket masuk surga', ataupun
menjamin surga bagi para pengikut, atau sebagai iming-iming.
20.Kami pengikut Buddha, sepanjang sejarah agama kami, tidak pernah
atas nama agama kami, menyebut agama lain `kafir', dan mengutuk
pengikut agama lain ke neraka.
Pelaku kejahatan akan menerima penderitaan.
Pelaku kebajikan akan mendapat kebahagiaan
Bukan karena agama, tetapi karena tindakan merekalah sesorang
Mendapatkan surga atau neraka

Tidak ada komentar: