Senin, 08 Desember 2008

Buddhisme Ilmiah?

Buddhisme Ilmiah 

Kalau dibilang Buddhisme ilmiah bukan berarti Agama Buddha sudah
tidak menerima hasil penelitian ilmuwan jaman sekarang, bukan pula
bahwa kita sudah menemukan dan mengetahui semuanya. Hanya saja ada
dua hal yakni: Agama Buddha jarang sekali bertentangan atau menolak
terobosan baru ilmu pengetahuan. Kedua: Metode Buddhis itu ilmiah.

Mari kita ke poin 2 dulu, apa itu metode ilmiah? dan bagaimana bisa
dikatakan buddhisme itu ilmiah? mengutip Peter D Santina:
The scientific tradition teaches that when we observe a problem, we
must first formulate a general theory and then a specific hypothesis.
The same procedure obtains in the case of the Four Noble Truths. Here
the general theory is that all things must have a cause, while the
specific hypothesis is that the cause of suffering is craving and
ignorance (the second noble truth). This hypothesis can be verified
by the experimental method embodied in the steps of the Eightfold
Path. By means of the steps of this path, the soundness of the second
noble truth can be established. In addition, the reality of the third
noble truth, the cessation of suffering, can be verified, because
through
cultivating the path craving and ignorance are eliminated and the
supreme happiness of nirvana is attained. This experimental process
is repeatable, in keeping with sound scientific practice: not only
did the Buddha attain the end of suffering but so, too, we can see
historically, did all those who followed his path to the end.
Therefore, when we look closely at the teaching of the Buddha, we
find that his approach has a great deal in common with the approach
of science.

Buddha juga seperti dokter. Kamu itu sakit lho, kamu harus mau
diobati. Buktinya kepalamu pusing, keringat terlalu banyak, muka biru
bintik2, dan tubuh lemas. Didiagnosa dulu kenapa apa sebab
penyakitnya. Oh tenang saja penyakit ini bisa disembuhkan, sembuhnya
itu begini2 dan terus begitu. Trus Begini lho cara ngobatinnya. kamu
harus minum obat ini berapa kali sekali setelah makan dll.
Selain itu, Buddha juga bilang, jangan percaya kalo belum merasakan
sendiri. Lihat dan buktikan sendiri! Sembuh ga setelah makan obat?
kalo ga mungkin kamu harus ganti dokter.


Kedua, Buddhis lebih bersifat mengobati pikiran, mengubah sikap dalam
diri seseorang menjadi positif dan lebih bahagia. Jadi kosmologinya
memang sedikit, dan kalaupun ada, kebanyakan berasal dari budaya
setempat yg bisa kita pisahkan dari ajaran Buddha asli (contoh:
cerita sungokong). Jadi pertanyaan yg jadi polemik buat agama lain
terasa bodoh dalam Buddhisme.

Jadi berapa umur bumi? ga tau.
KApan manusia pertama lahir dan siapa namanya? emang penting ya?
Dunia itu diciptakan atau ada sendiri? Yg penting sekarang ada
Evolusi itu bener? iya kali
Kreasionis yg bener? mungkin. tetep aja kita menderita apapun
jawabannya
Tuhan ada ga? Kalau ada trus kenapa, karmaku, hidupku, ya tanggung
jawabku. Tuhan ada atau tidak yg penting aku hidup yg benar.
Kiamat bentar lagi! ga percaya. kalaupun iya trus kenapa, kan karmaku
yg menentukan aku ntar kemana setelah mati.

Si anu bisa melakukan mukjizat *****, ikut dia yuk di*** supaya kita
selamat masuk sur**.
Mukjizat bukan berarti isi kepala suci, kata Buddha.

So, orang beranggapan Buddhisme itu ilmiah, habis tiap ada penemuan
orang Buddhis bilang: tidak bertentangan dengan Tripitaka. Yah wong
emang jarang ada yg ilmiah tertulis di Tripitaka makanya kita adem
ayem. Sampai sekarang yang terbukti ilmiah itu cuma ada dari sisi
psikologis, bidang otak manusia, dan kata2 Buddha tentang banyaknya
planet di alam semesta yg sejalan dengan sains modern. Cukup bisa
dibanggakan...

Tentunya hal ini tidak lepas dari pesaingnya. Tentu saja Buddhis
dibilang satu2nya yg tidak menentang sains, karena yg lain:

1. Memenjarakan Galileo waktu dia bilang Bumi itu bulat dan
mengelilingi matahari. Sekarang pembaca Gfresh bilang sudah ada di
kitab ***** kalau bumi itu bulat, cuma ya dulu kelewat waktu baca.
Jadi mereka bilang Tuhan yg pertama bilang bumi itu bulat bukan
Galileo. Kasian banget si galileo ya?
2. Menentang penemuan penangkal petir, takut Tuhan tidak bisa
menghukum orang jahat.
3. Menentang Bayi Tabung , in vitro fertilization. ga natural
4. Menolak dokter waktu sakit. Mereka percaya doa saja dapat
menyembuhkan. Obat itu bukan ciptaan Tuhan?
5. Menolak bedah mayat untuk keperluan penelitian medis, memperlambat
300 tahun masa penelitian. Katanya nanti takut ga bisa dibangkitkan
kembali waktu second coming Jesus.
6. Melarang penggunaan chloroform untuk meringankan sakit ibu
melahirkan. gere** percaya bahwa sakit itu sepaket dengan hukuman
Tuhan atas dosa hawa.
7. Bilang ngapain belajar soal bintang, soal laut, soal bumi, soal
semuanya, karena Al**h maha tahu dan maha mengetahui, Dia maha
pencipta, dia adalah penciptamu dan pencipta seluruh alam, termasuk
bintangnya, lautnya, buminya, semuanya, maka Sembahlah Al**h satu2nya
Tuhan dan nabi M nabi terakhirnya. Intinya kamu sembah dia dan ga
usah belajar, karena agama ini adalah yg paling diridhoi Al**h.
Bingung kan?

8. Mengatakan bahwa Ikan Paus adalah ikan, pisces dalam taxonomy
hewan, bukan mamalia.
"And God created great whales, and every living creature that moveth,
which the waters brought forth abundantly, after their kind, and
every winged fowl after his kind: and God saw that it was good."--
Genesis 1:21 (KJV)
And of course the Bible contains some stray verses specifically (and
definitively?) "resolving" the whale-fish conundrum. In (English
versions of) the Old Testament, Jonah is a swallowed by a fish; in
Matthew he spends three days in the whale's belly. And since the
Bible is the inerrant Word of God (even after translating it into
English), as a matter of simple (Christian) logic, a whale must
therefore "obviously" be a fish.

Tidak ada komentar: